Royyan Wijaya

Life on progress

Read this first

How to write Em-Dash in Windows without Numpad

Actually, I don’t know if this symbol (—) is called Em-Dash. I was Googling it with dumb keywords “How to write a long slash”, “How to write double-slash as one”, etc—and somehow I found it if that symbol is called an Em-Dash. So, afterwards, it’s easier for me to write a proper keyword to find what I need—an Em-Dashhhhhhhhh, rawr!

It’s easy once you know how to do it. It’s hard when you have no idea how to do it. Cool—let’s get started 😎

I divide it into two methods, the original and the additional. Both work fine for me. But, I prefer the additional one.

Here are the methods you can write Em-Dash on Windows:

  1. Original ways—you can type Ctrl + Alt + -- and voila! You got a new (—) Em-Dash.
  2. The additional way is to use/install an Em-Dash program. I use Em-n-en. It works well on my computer—and I recommend you to try it.

em-dash.jpg

Em-n-en Interface

Both of the methods work fine without a...

Continue reading →


Writing on a Svbtle

I already have a blog on Medium. Then why do I have to write more on Svbtle? Because Medium is like you have to write the whole story over there to make it looks cool. Different with Svbtle, on a Svbtle, you can write anything you want. Less or more words, serious or funny, with an image or not, and the other things that you want to put in there. That is my opinion, don’t take it personally. I need to write the disclaimer here because people nowadays are so sensitive, duh.

For me, Svbtle is more like your everyday diary book you bring everywhere with you. It’s like a bookmark of your thoughts. You can be cool everywhere. Because you always like that.

Use Svbtle, be cool.

View →


Hari di mana aku merasa berguna

photo_2019-08-29_17-19-01.jpg
Dari kiri ke kanan: Allan, Yahya, Fendy, saya, Aan, Steven, dan Pak Rudi.

Hari itu adalah kemarin lusa, tanggal 28 Agustus 2019. Hari ketika aku bertemu dengan teman-temanku di Jakarta. Kebetulan kami bekerja di perusahaan yg sama. Yaitu di Nubela, perusahaan data yg akan kuceritakan lebih detail nanti di judul lain. Kembali ke kisahku, nah kami ada sekitar 7 orang di dalam tim dev, tim yg berisikan Programmer dan Designer ini tergolong tim kecil, tapi memiliki dampak yg besar. Salah satu dampak besar yg kami lakukan adalah menghabiskan makanan yg sudah kami pesan di restoran Shaburi yg berada di dalam Mall of Indonesia. Nah, karena kebetulan sistem mereka ini adalah all you can eat. Jadi, sebanyak apapun makanan yg kami makan, pasti akan ada makanan baru lain di sana, alias gak abis-abis sampe tutup. Setidaknya, kami pun tidak menyerah secepat itu. Sekitar 2-3 jam waktu yg kami...

Continue reading →


Ada temanku, namanya Aji, panggilannya Jigae

photo_2019-08-26_21-51-53.jpg
Apa benar ini yg pesan aplikasi?

Sesuai dengan judul di atas, cerita ini mengisahkan tentang teman-temanku dalam kehidupan sehari-hari.

Dimulai dari abjad A yaitu cerita tentang Pak Indra atau nama aslinya adalah Yan Mar Sofyandi. Diliat dari namanya saja sudah terdengar mengerikan, seperti mendengar nama caleg yg sudah berpengalaman dalam berdialog di dalam majelis terbuka. Tapi sebenarnya Pak Yan ini memiliki sifat alami yg susah dimiliki oleh temanku yg lain, yaitu sifat menjengkelkannya ketika melontarkan sesuatu. Entah itu status, postingan, sampai komentar. Semuanya berwarna abu-abu. Susah untuk diterka dan bagaimana memahaminya. Di bawah ini adalah salah satu contoh status yg mungkin ketika ditaruh di Deepweb pun akan menjadi hal yg susah untuk dipecahkan. Sebuah kombinasi Cryptography, Steganography, dan Illuminati. Terlalu mindblown untuk zaman ini.

Untitled.png
Apakah ada yg pernah...

Continue reading →